web analytics

BERSEMPENA INTERNATIONAL WOMEN’S DAY”: LP2M UIN SUSKA RIAU GELAR MONTHLY DISCUSSION BERTAJUK “MEMBANGUN PERSPEKTIF GENDER DALAM TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI”

uin-suska.ac.id Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) di Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau mengadakan diskusi bulanan dengan tema “Membangun Perspektif Gender dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi” pada Senin, 18 Maret 2024. Diskusi tersebut dilangsungkan di Ruang Senat lantai 5 Gedung Rektorat sebagai bagian dari rangkaian peringatan International Women’s Day yang jatuh setiap tanggal 8 Maret.

 

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Suska Riau, Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti MS., S.E., M. Si., Ak., dalam sambutannya menekankan bahwa diskusi bulanan tersebut tidak hanya ditujukan bagi perempuan, tetapi juga terbuka untuk semua kalangan yang peduli terhadap isu-isu gender. Ia menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender di semua bidang yakni Sosial, Ekonomi, Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Sementara itu, Wakil Rektor I, Prof. Dr. Hj. Helmiati, M.Ag, menyambut kegiatan tersebut dengan antusias: tinggi sebagai bentuk penghargaan terhadap pencapaian yang telah diraih oleh perempuan serta sebagai momen untuk menyuarakan kesetaraan, kesamaan, dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Beliau menekankan bahwa kesetaraan tidak berarti menjadi sama dengan laki-laki, tetapi memperoleh hak-hak yang sesuai dengan kodrat sebagai perempuan. Wakil Rektor juga menyoroti perlunya penanaman kesadaran akan perspektif gender bukan hanya di kalangan perempuan, tetapi juga di kalangan laki-laki, karena hal tersebut menjadi landasan penting dalam memperjuangkan hak-hak dan keadilan gender.

 

Diskusi tersebut juga diharapkan dapat menjadi titik awal bagi para peserta, baik pria maupun wanita, untuk terlibat secara aktif dalam memperjuangkan kesetaraan gender di lingkungan kampus dan masyarakat pada umumnya. Kesadaran akan pentingnya perspektif gender di segala aspek kehidupan diharapkan dapat menjadi pijakan dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil bagi semua individu.