web analytics

Mengatasi Masalah Psikologis Selama Hajj: Peran Psikoterapi Islam

uin-suska.ac.id Psikoterapi Islam adalah sebuah formulasi kenabian yang metodologis dan sistematis yang terintegrasi dengan psikologi barat. Psikoterapi Islam adalah sebuah tawaran dan alternatif untuk mengatasi persoalan keummatan.

Psikoterapi Islam relevan dengan pelaksanaan ibadah haji di zaman modern ini. Haji, ibadah wajib ke Tanah Suci Mekah memiliki makna tauhid yang sangat penting dan dalam bagi umat Muslim di seluruh dunia. Setelah menunggu giliran berangkat ke tanah suci selama bertahun-tahun, wajar jika perjalanan haji membawa rasa bahagia tidak terkira kepada jamaah. Namun, perjalanan haji tidak lepas dari berbagai masalah, termasuk masalah psikologis pada sebagian jamaah. Kesehatan psikologis jamaah Haji perlu diperhatikan agar ibadah haji dapat diselesaikan secara memuaskan sesuai rukun dan syaratnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi masalah-masalah psikologis yang umum dialami oleh para jamaah dan membahas peran Psikoterapi Islam dalam memberikan dukungan dan membantu jamaah haji.

Perjalanan haji melibatkan berbagai tekanan yang dapat mempengaruhi kondisi mental para jamaah. Kecemasan sering timbul karena kekhawatiran tentang berbagai hal seperti logistik dalam perjalanan, transportasi menuju dan selama di Saudi Arabia, penginapan, kerumunan manusia, dan cuaca ekstrim. Jamaah juga bisa cemas tentang aspek spiritual kegiatan ibadah haji ini, seperti bagaimana memastikan ritual dilakukan dengan benar, atau perasaan kurangnya ibadah selama di tanah haram. Selain itu, tantangan fisik dan emosional yang melelahkan selama perjalanan, lingkungan baru dan asing, dan perasaan lain, dapat memicu stres dan depresi.

Faktor psikologis tersebut meliputi tuntutan perjalanan yang membutuhkan kekuatan fisik dan emosional yang besar. Para jamaah diharuskan melakukan perjalanan jauh, tinggal dan beraktifitas di tengah lautan manusia, dan melaksanakan ritual-ritual yang melelahkan. Lingkungan yang tidak familiar, budaya dan bahasa yang berbeda, juga dapat membuat jamaah seolah merasa tersesat dan merasa sendirian.

Psikoterapi Islam adalah jenis terapi yang dapat membantu jamaah mengatasi masalah psikologis ini. Psikoterapi Islam didasarkan pada prinsip-prinsip keyakinan dan nilai-nilai Islam dalam membantu jamaah memahami emosi mereka, mengembangkan mekanisme coping, dan memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan dan orang lain.

Psikoterapi Islam dapat dilakukan dalam berbagai setting, termasuk di masjid, pusat komunitas, dan rumah sakit. Biasanya, terapis yang terlatih dalam Psikoterapi Islam, yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan nilai-nilai Islam, akan memberikan dukungan yang tepat.

Psikoterapi Islam telah terbukti efektif dalam membantu jamaah mengatasi masalah psikologis. Jika anda mengalami masalah psikologis selama Haji, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya.

Pertama, berrbicara dengan seseorang tentang perasaan anda. Bicara dengan teman, anggota keluarga, atau seorang terapis. Dengan berbicara tentang perasaan, anda lebih berpeluang mengatasi masalah anda secara tepat.

Kedua, berdoa. Doa adalah bagian penting dari keyakinan Islam, dan dapat menjadi cara yang membantu untuk mengatasi stres dan kecemasan. Saat Anda berdoa, Anda terhubung langsung dengan Allah.

Allah berfirman:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah [2]: 186).

Selain berdo’a, tawakkal adalah konsep Islam tentang kepercayaan kepada Allah. Anda percaya bahwa Allah akan menjaga dan membantu Anda llmengatasi segala tantangan.
“Dan hendaklah orang-orang yang beriman bertawakkal kepada Allah.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 122).

Sabar adalah konsep Islam tentang daya tahan. Dengan sabar, anda mampu bertahan dalam masa-masa sulit dan menunggu pertolongan Allah.
“Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah [2]: 155-156).

Salanjutnya adalah zikir. Zikir adalah mengingat Allah. Zikir dapat menenangkan pikiran dan hati saat jiwa terhubung dengan Allah.
“Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan mengingatmu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 152)

Istighfar juga praktik Islam untuk memohon ampunan kepada Allah. Dengan istighfar, anda membersihkan hati dan jiwa serta memulai suatu urusan dengan tulus.
“Sesudah itu Allah menerima taubat dari orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taubah [9]: 27).

Dukungan juga sangat penting dalam Psikoterapi Islam. Jika Anda mengalami masalah psikologis selama Haji, carilah dukungan dari orang lain. Anda dapat berbicara dengan keluarga dan teman, atau bergabung dengan kelompok jamaah lain.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (hukum Allah).” (QS. Al-Ma’idah [5]: 2)

Terakhir, perawatan diri, dengan cara menjaga kesehatan fisik dan emosional selama perjalanan haji. Pastikan cukup tidur, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga ringan secara teratur. Penting juga untuk menyediakan waktu bagi diri sendiri setiap hari untuk bersantai dan mengurangi stres.
“Dari Abdullah bin ‘Amru, dia berkata; “Rasulullah SAW menemuiku, lalu beliau bersabda: “Aku memperoleh berita bahwa kamu bangun di malam hari dan berpuasa di siang hari, benarkah itu?” Aku menjawab; “Benar.” Beliau bersabda, “Jangan berlaku demikina, bangun dan tidurlah, puasa dan berbukalah, sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu, sesungguhnya matamu memiliki hak atasmu, tamumu memiliki hak atasmu, dan istrimu memiliki hak atasmu.”” (HR. Bukhari).

Jika anda mengalami masalah psikologis selama Haji, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Psikoterapi Islam dapat menjadi cara yang membantu untuk mengatasi masalah ini dan memaksimalkan pengalaman ibadah Anda.

Dalam perjalanan spiritual yang penuh tantangan ini, mari kita berupaya menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan emosional serta menjaga ikatan dengan Allah. Dengan menerapkan praktik-praktik yang disebutkan di atas dan mencari dukungan yang tepat, kita dapat menjalani perjalanan haji dengan kedamaian dan kesadaran yang lebih besar. Semoga perjalanan haji kita menjadi pengalaman yang bermakna dan membawa manfaat spiritual yang mendalam.

Makkah Al Munawarah, 14 Juni 2023.

Ditulis oleh Dr. Kunafi, MSc.
Dosen UIN Suska Riau.

Direview oleh Prof. Khairunnas Rajab, MA.
Rektor UIN Suska Riau dan Tim Monev Haji Indonesia 2023.