web analytics

Gubernur Harapan Negeri (M mukhlis)

Wakil Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UIN Suska Riau

Pemilihan kepala daerah terus akan bergulir, sesuai masa jabatan ataupun periode kepemimpinan. Ini sudah menjadi ketentuan alam, di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tahun 2018 Provinsi Riau akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah merupakan momentum harapan sebuah perubahan ke depan. Mencari sosok kepemimpinan yang mencintai masyarakatnya merupakan impian kita. Pergantian estafet kepemimpinan bukan saja hanya sekadar peralihan seorang individu atau bisa saja dengan individu yang sama, namun waktu dan periode kepemimpinan yang berbeda. Harapan pemimpin yang bisa mengayomi masyarakat dan seorang pemimpin harapan yang mampu membawa perubahan Provinsi Riau yang lebih baik.

Wilayah Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Provinsi Kepulauan Riau dengan luas 107.932,71 Km2. Provinsi Riau mempunyai 15 sungai, di antaranya ada empat sungai besar yang penting sebagai prasarana perhubungan dan pusat perekonomian masyarakat, yaitu Sungai Siak, Sungai Rokan, Sungai Kampar, Indragiri. Letak geografis Provinsi Riau tersebut sangat strategis, karena berada pada jalur perdagangan regional dan internasional, karenanya Provinsi Riau berperan aktif dalam dua kerja sama ekonomi subregional segitiga pertumbuhan, yaitu IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand-Growth Triangles). Terdiri dari 12 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 6,5 juta jiwa.

Riau merupakan daerah yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA), baik pertambangan, hasil hutan seperti karet, sawit dan berbagai sumber daya alam yang menghasilkan energi seperti minyak bumi, batu bara dan sebagainya. Hampir sebagian produksi minyak mentah Indonesia berasal dari Riau. Potensi wisata yang menjanjikan dengan keindahan alam dan sejarahnya. Sumber daya manusia (SDM) Riau yang terus meningkat dengan banyaknya putra daerah yang belajar sampai ke luar negeri. Namun potensi SDA dan SDM tersebut masih perlu pengembangan ke depan agar Riau menjadi negeri kebanggaan masyarakatnya.

Putra-putra daerah Riau yang merantau, selalu ditanya dengan orang luar, dari mana asal? Dari Riau, orang kaya dong. Namun hal ini belum menjadi kebanggaan putra daerah kerena belum kaya sesungguhnya. SDA memang kaya, tapi masih di rasakan oleh segelintir orang saja, bahkan banyak orang luar yang menguasai perekonomian Riau. Dari banyak potensi di Provinsi Riau ini, tentu diperlukan ke depan pemimpin harapan negeri yang tahu ke mana Riau akan dibawa.

Akhir-akhir ini banyak sekali survei, poling-poling di media massa baik cetak maupun online. Hal ini dilakukan, agar dapat mengetahui harapan masyarakat terhadap kepemimpinan Riau ke depan. Memang belum ada jaminan hasil poling dan survei menjadi pilihan masyarakat Riau. Namun hal ini merupakan cara membangun komunikasi dan opini kepada masyarakat. Penting untuk dilakukan, apalagi sosok-sosok yang baru muncul di permukaan.

Kalau kita bicara tentang kepemimpinan, maka banyak sisi yang harus dikaji. Memang tidak sepenuhnya salah, walupun kepemimpinan bukan melulu bicara tentang kedudukan, namun di tengah hiruk pikuk ramainya tantangan yang membelenggu negeri ini, ada baiknya kita benar-benar memiliki pemimpin yang diimpikan selama ini. Hal ini karena jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang pemimpin, akan berpadu dengan kewenangan yang dimilikinya untuk memberikan perubahan positif bagi negeri.

Di negeri Melayu yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dan Islam merupakan agama yang membawa rahmat bagi alam semesta. Pemimpin Riau impian yang sesuai dengan tuntunan Islam. Nilai-nilai Islam memang harus menjelma dalam semua dimensi kehidupan kita sebagai umat Islam. Untuk mengantisipasi salah kaprah orientasi kekuasaan, kita berharap pemimpin Riau nanti bukanlah mereka yang meminta dipilih, mengejar jabatan serta tergila-gila kepadanya. Kita paham bahwa jabatan dalam Islam adalah sesuatu yang berat, bukan posisi yang harus dikejar apalagi jika harus mengiba dan mengemis kepada rakyat atau memaksa agar memberikannya jabatan.

Rasulullah SAW tidak memberikan jabatan kepada orang-orang yang memintanya karena itu adalah tanda ambisiusnya, yang kebanyakan nafsunya melebihi kemampuannya. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah bahwa Nabi saw bersabda, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta imarah (jabatan, kepemimpinan). Sesungguhnya jika engkau diberikannya karena memintanya maka engkau tidak akan dibantu.” (HR Bukhari).

Kepemimpinan merupakan hal sangat penting yang harus ada dalam kehidupan manusia. Kita boleh punya ambisi, tetapi jangan sampai ambisius yang membuat menghalalkan segara cara untuk mengapai jabatan tersebut. Nabi Yusuf As juga pernah ditawarkan oleh raja Mesir untuk menjadi pemimpin, pada saat itu beliau memilih menjadi perbendahaan Kerajaan Mesir. Dengan pertimbangan keahlian dan kemampuaannya di bidang tersebut. Kepemimpinan yang sempurna itu hanyalah ada pada diri Nabi dan Rasul. Karena mereka adalah hamba pilihan Allah SWT. Adalah wajar bila umat menjadikan para Nabi dan Rasul itu sebagai rujukan dan teladan dalam kepemimpinan. Salah satu caranya dengan menghidupkan kembali nilai-nilai universal kepemimpinan para Nabi dan Rasul. Nilai-nilai universal tersebut kita tampilkan dalam perspektif kepemimpinan mutakhir saat ini.

Jadi, sosok pertama gubernur harapan adalah bukan orang-orang yang begitu ambisius terhadap jabatannya, karena hal itu akan menutupi akal sehatnya bahkan meredupkan keimanannya kepada Allah SWT. Karena itu Islam mengharuskan mereka yang menduduki jabatan (kekuasaan) adalah orang-orang yang mampu dan kuat terhadap berbagai bujuk rayu setan yang mengajaknya menyalahi janji jabatannya dan menyimpang darinya.

Kedua, gubernur harapan adalah mereka yang memiliki karakteristik yang memenuhi kriteria Islam, seperti sifat-sifat Rasulullah. Misalnya, shiddiq atau berperilaku benar, baik dalam keyakinannya maupun dalam kata-katanya, dan benar dalam tindakannya. Satu kata dan perbuatan. Benar ibadahnya, dalam kebijaksanannya, dan pada keberpihakannya pada kebenaran. Bukan justru menjadi orang terdepan dalam melawan kebenaran. Tabligh (aspiratif). Menyampaikan suatu tanpa menyembunyikan kepada rakyatnya untuk tujuan kebaikan dan kemajuan bangsanya. Tidak ada dusta di antara pemimpin ini dengan rakyatnya. Mau mendengar dan menerima kritikan dan sebagainya. Amanah (dapat dipercaya). Seorang pemimpin yang baik tidak akan berkhianat dalam menjalankan amanah rakyat yang telah memberikannya jabatan. Tidak korupsi, pemimpin itu dikatakan amanah bila ia tidak menyalahgunakan wewenangnya dan jabatannya untuk kepentingan duniawi yang sempit. Fathanah (cerdas). Cerdas di sini baik spiritual (memahami agamanya dengan baik) maupun intelektual. Juga cerdas secara emosional dan sosial. pemimpin harus memilki kecerdasan dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat. Maka, sifat-sifat Rasulullah ini harus melekat erat pada diri pemimpin Riau nanti. Kenapa pemimpin Riau harus memiliki sifat-sifat ini? Karena jika tanpa sifat-sifat tersebut, niscaya jurang kehancuran akan kembali terbuka.

Ketiga, seorang pemimpin umat harus memiliki kriteria seperti yang diutarakan oleh Syeikh Muhammad Khudhri dalam buku beliau Itmamul Wifa’.  Ada empat syarat yang mesti dipenuhi oleh seorang pemimpin : Pertama, memiliki ilmu dan wawasan yang luas. Kedua, bersifat ‘adalah, adil dalam melayani rakyatnya, bukan hanya melayani komunitas atau pendukungnya saja, serta tidak melakukan dosa besar dan tidak berkekalan dengan dosa kecil. Ketiga, tegas dan berwibawa. Keempat, tidak cacat fisiknya.

Riau memerlukan sosok kepemimpinan seperti di atas, sehingga negeri ini kedepan dapat lebih maju dan berjaya. Masyarakat Riau menjadi tuan rumah di tanah sendiri. Kepentingan masyarakat lebih diutamakan, sehingga pemimpin menjadi panutan. Impian dan harapan besar rakyat terhadap pemimpin, mengantarkan betapa penting dan berartinya peran seorang pemimpin dalam mendesain sebuah masyarakat, bangsa dan negara. Sejarah membuktikan, kejayaan dan keemasan sebuah bangsa  sangat ditentukan oleh kualitas dan kapasitas para pemimpinnya.

Diposkan oleh Tim Liputan Suska News

Dikutip dari Riau Pos Edisi Sabtu, 6 Mei 2017