Post Views: 25
uin-suska.ac.id Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau melalui program UIN Suska Riau Peduli Sumatera menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak banjir bandang (galodo) di kawasan Sungai Batang Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Pelepasan tim relawan dilakukan secara simbolis oleh Rektor UIN Suska Riau pada Kamis (18/12/2025) sore pukul 16.30 WIB. Tim Satuan Tugas (Satgas) dipimpin oleh Prof. Dr. Amirah Diniaty, M.Pd.Kons., didampingi Kepala Bagian Umum Muhammad Nasir, S.Ag, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dari berbagai unit. Relawan yang terlibat berasal dari berbagai unsur, termasuk Tim Psikologi yang dipimpin Fara Ulfa, M.Psi., Psikolog bersama lima mahasiswa, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) sebanyak lima mahasiswa, KSR PMI sebanyak empat mahasiswa, dan satu mahasiswa dari Koperasi Mahasiswa (Kopma). Seluruh mahasiswa berada di bawah koordinasi Bagian Kemahasiswaan yang dikendalikan oleh Ahmad Sudirno, S.Pd.I. Kegiatan ini juga didukung oleh Tim Humas UIN Suska Riau yang bertugas mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan penyaluran bantuan, yaitu Jemi Pratama, S.Sos., dan Meirwin, S.E.
Pengemasan dan pemuatan bantuan dilakukan pada malam Jumat oleh tenaga kependidikan dan mahasiswa di bawah arahan Kabag Umum Muhammad Nasir, S.Ag. Bantuan logistik yang disalurkan meliputi sekitar 150 karung beras berbagai ukuran, 100 kardus mie instan, sekitar 75 kardus air mineral, kebutuhan keluarga dan balita seperti popok bayi, susu anak, sabun mandi, pembalut, serta pewangi pakaian, puluhan kardus makanan ringan, dan tiga bungkusan besar pakaian layak pakai.
Perjalanan menuju lokasi dimulai Jumat (19/12/2025) pagi pukul 07.00 WIB dari depan Rektorat UIN Suska Riau menggunakan enam armada kendaraan dengan supir berpengalaman. Rombongan sempat mengalami kendala akibat jalur Silaiang yang memberlakukan sistem buka-tutup dan kondisi jalan yang rawan longsor, sehingga harus memutar melalui jalur Pariaman–Tiku–Lubuk Basung. Tim tiba di Jorong Bancah, Tepi Danau Maninjau, sekitar pukul 22.00 WIB.
Kedatangan tim disambut hangat oleh penanggung jawab posko dan dapur umum Jorong Bancah, Ni Erni, serta tokoh masyarakat setempat, Anduang “Neli Darwis”, di Rumah Batu Balando miliknya yang dibangun pada tahun 1916. Pada kesempatan tersebut, Ketua Satgas secara simbolis menyerahkan bantuan logistik dan dana tunai kepada posko pertama yang menampung 69 kepala keluarga, atau lebih dari 100 jiwa terdampak. Tim relawan kemudian bermalam di rumah warga setempat
Keesokan harinya, kegiatan dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih posko dan rumah warga, pelayanan dapur umum, serta pendampingan psikososial melalui kegiatan trauma healing yang dilakukan oleh Tim Psikologi. Trauma healing diberikan kepada anak-anak dan orang dewasa, terutama perempuan, untuk membantu mengurangi ketakutan dan trauma pascabanjir bandang. Berdasarkan pengamatan dan pendampingan, kondisi cuaca, terutama saat hujan, sering membangkitkan kembali ingatan akan kejadian bencana, sehingga sebagian korban memilih bertahan dan menginap di pengungsian karena masih merasa takut untuk kembali ke rumah
Selain itu, bantuan logistik juga disalurkan ke dua titik lain, yaitu Desa Ujuang Nagari Kukuban yang menampung sekitar 200 pengungsi sebagian di tenda BNPB, dan Posko Jorong Labuah, wilayah yang paling parah terdampak akibat banjir bandang.
Prof. Dr. Amirah Diniaty menyampaikan bahwa kehadiran tim UIN Suska Riau di lokasi bencana merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap masyarakat yang terdampak langsung galodo. Bantuan tunai dan logistik disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga di tengah kondisi yang masih sulit. Ia juga menjelaskan bahwa beberapa korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit, terutama karena patah tulang, sehingga dokter spesialis didatangkan dari tingkat provinsi. Sebagian korban yang masih dalam masa kontrol ditempatkan di rumah singgah.
Berdasarkan data lapangan, satu korban meninggal dunia, dua orang masih dalam pencarian, puluhan rumah rusak berat dan hanyut, serta sawah dan ladang warga tertimbun material lumpur dan bebatuan sehingga tidak dapat diolah kembali.
Saat ini, pemerintah daerah mulai membangun hunian sementara (huntara) dan merencanakan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak, meskipun prosesnya diperkirakan membutuhkan waktu. Kondisi ini menunjukkan perlunya dukungan berkelanjutan, termasuk pemulihan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat yang kehilangan mata pencaharian.
Pada sore hari, tim relawan kembali ke Pekanbaru melalui jalur Kelok 44 dan Matur. Sepanjang perjalanan, terlihat kerusakan berupa jalan tertimbun tanah, pohon tumbang, serta lahan pertanian yang rusak. Akhirnya, seluruh tim tiba di Pekanbaru dengan selamat pada Sabtu (20/12/2025) subuh.
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial UIN Suska Riau terhadap masyarakat terdampak bencana alam di Sumatera, sekaligus bagian dari komitmen civitas akademika dalam aksi kemanusiaan dan pengabdian kepada masyarakat.