Post Views: 373
uin-suska.ac.id Pada 22 November 2025, di aula lantai 5 Gedung Rektorat, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau sukses menggelar konferensi internasional tahunan, The 4th Tarbiyah SUSKA Conference Series (TSCS), dengan tema “Strengthening Students’ Moral and Spiritual Development in the Context of Malay Cultural Wisdom” (Penguatan Perkembangan Moral dan Spiritual Mahasiswa dalam Konteks Kearifan Budaya Melayu). Tujuan utama acara ini memperluas wawasan dan pemahaman tentang pengembangan moral generasi muda melalui perspektif kearifan budaya Melayu. Selain itu, konferensi ini menjadi wadah akademik untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil-hasil penelitian, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi peserta serta komunitas akademik yang lebih luas.
Konferensi ini menghadirkan serangkaian pembicara kunci (keynote speakers), ilmuwan, dan pendidik dari berbagai institusi, baik nasional maupun internasional. Pembicara utama yang terhormat, antara lain adalah Profesor Dr. Nurhazlina Husain dari Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia, dan Dr. Sailil Arimi, M.Hum. dari Universitas Gadjah Mada. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Mahad Tanfiziyah Thailand, dan budayawan Riau, Hermansyah, S.S., M.A., dari Universitas Lancang Kuning. Kehadiran para akademisi dan pemikir ini menunjukkan komitmen konferensi dalam memperkaya wawasan tentang isu moral dan spiritual di era digital saat ini.
Para pembicara dan peserta menyadari bahwa generasi muda saat ini hidup dalam lingkungan yang mengalami perkembangan teknologi digital yang sangat pesat, membawa perubahan mendalam dalam kehidupan mahasiswa. Mahasiswa tumbuh dan berinteraksi dalam dunia online yang penuh informasi dan sangat kompetitif. Di satu sisi, teknologi memberikan akses ke ilmu pengetahuan, meningkatkan kreativitas, dan memperluas jaringan global. Namun, di sisi lain, tantangan moral, spiritual, dan karakter semakin kompleks, diperburuk oleh pengaruh media sosial, nilai-nilai instan, minimnya refleksi diri, dan melemahnya ikatan sosial-budaya.
Antusiasme terhadap kegiatan ini sangat tinggi, terbukti dari banyaknya abstrak yang masuk, bahkan mencapai 75 abstrak. Keberhasilan penyelenggaraan konferensi ini, yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) S2, diharapkan dapat memperkuat peran budaya Melayu dalam pengembangan pendidikan moral dan spiritual di lingkungan akademik serta memperluas jaringan ilmiah antar institusi. Setelah sesi utama, akan diadakan sesi paralel di empat ruangan berbeda, di mana para peserta, termasuk dosen dan mahasiswa S2 PGMI, akan mempresentasikan hasil penelitian mereka sesuai bidang masing-masing.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Prodi PGMI S2 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau dalam menyelenggarakan program akademik yang bermutu. Dengan adanya konferensi ini, Prodi S2 PGMI juga berharap dapat menjadi tuan rumah untuk acara serupa setiap tahun dan sekaligus sebagai sarana promosi bahwa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau telah memiliki jenjang pendidikan S2 PGMI. Acara ini resmi dibuka dengan pembacaan Basmalah dan diharapkan membawa berkah dan kebaikan bagi semua yang hadir.