web analytics

UIN Sultan Syarif Kasim Riau Gelar Workshop Ilmu Sosial dan Agama: Penguatan Integrasi Keilmuan di Era Modern

uin-suska.ac.id Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), yang diprakarsai oleh Pusat Integrasi Sains dan Islam, menyelenggarakan Workshop Ilmu Sosial dan Agama di Ruang Rapat Senat Lt. 5, Gedung Rektorat, Kamis (6/11/2025). Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber nasional yang ahli di bidang integrasi ilmu sosial dan keagamaan.

Narasumber pertama, Prof. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, MA (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), menyampaikan materi berjudul “Agama dan Ilmu: Landasan Epistemologi dan Metodologi.” Beliau menekankan pentingnya kajian agama yang mampu berdialog dengan realitas sosial dan perkembangan ilmu pengetahuan modern.

Sementara itu, narasumber kedua diisi oleh Dr. M. Mulyadi Zainul, Lc., MA (Dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), yang membawakan tema “Peta Studi Integrasi Agama dan Sains: Peluang dan Tantangan.” Beliau menyoroti langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan perguruan tinggi Islam dalam memperkuat riset multidisipliner.

Workshop ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti MS, SE., M.Si, Ak, dan dihadiri oleh para ketua program studi, dosen, serta tim kerja LPPM. Dalam sambutannya, Rektor menegaskan bahwa integrasi ilmu merupakan ciri khas perguruan tinggi Islam modern, dan UIN Suska Riau berkomitmen menjadi pusat pengembangan keilmuan berbasis kolaborasi lintas disiplin.

Dalam paparannya, Prof. Sahiron Syamsuddin memperkenalkan pendekatan Ma‘nā-cum-Maghzā sebagai metode tafsir Al-Qur’an kontemporer yang memadukan pemahaman makna historis dengan relevansi kekinian. Pendekatan ini menekankan pentingnya menafsirkan ayat Al-Qur’an melalui tiga tahapan utama:

Al-Ma‘nā al-Tārīkhī (makna historis), yaitu pemahaman terhadap teks sesuai konteks dan audiens pertama saat wahyu turun.

Al-Maghzā al-Tārīkhī (signifikansi historis), berupa pelajaran atau pesan moral yang dapat diambil dari konteks sejarah ayat tersebut.

Al-Maghzā al-Mutaharrik al-Mu‘āṣir (signifikansi kontemporer), yaitu penerapan nilai atau pesan ayat Al-Qur’an dalam realitas modern untuk menjawab tantangan zaman.

Beliau menegaskan pentingnya integrasi antara kajian keislaman dan perkembangan ilmu pengetahuan modern dalam rangka memahami pesan Al-Qur’an sebagai rahmat bagi seluruh alam. Pendekatan ini juga menunjukkan bahwa penafsiran Al-Qur’an bersifat dinamis dan harus terus diperbarui sesuai dengan perkembangan sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Metode ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada kontradiksi antara wahyu dan akal; keduanya saling melengkapi. Pendekatan Ma‘nā-cum-Maghzā telah diterapkan dalam berbagai kajian akademik, termasuk lebih dari 60 artikel jurnal, sejumlah buku, dan puluhan tesis mahasiswa di Indonesia selama kurun 2020–2024.

Dengan model berpikir yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu, Prof. Sahiron menunjukkan bagaimana ilmu keagamaan dapat berkontribusi secara signifikan dalam merespons isu-isu kontemporer seperti kemanusiaan, lingkungan, dan teknologi modern.

Selain sesi diskusi, kegiatan ini juga diisi dengan tanya jawab interaktif yang mendorong peserta untuk lebih kritis dalam memahami hubungan antara ilmu sosial, agama, dan perkembangan teknologi.

Melalui workshop ini, diharapkan akan muncul pemikiran dan agenda riset baru yang mendukung visi UIN Suska Riau sebagai universitas berbasis integrasi sains dan Islam yang unggul dan inovatif.