Post Views: 309
uin-suska.ac.id Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti, M.S., S.E., M.Si., Ak., secara resmi menyatakan dukungan kuat agar Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., Menteri Agama Republik Indonesia, diusulkan sebagai nomine Penghargaan Nobel Perdamaian. Dalam pernyataannya, Rektor UIN Suska Riau tidak hanya menyoroti peran beliau dalam memajukan moderasi beragama, tetapi juga menekankan kontribusi monumental Prof. Nasaruddin Umar sebagai Penggagas Ekoteologi Indonesia, sebuah konsep yang mengintegrasikan spiritualitas Islam dengan tanggung jawab ekologis.
“Dukungan ini didasarkan pada rekam jejak beliau yang lengkap sebagai tokoh perdamaian,” ujar Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti, M.S., S.E., M.Si., Ak..Beliau menjelaskan bahwa Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A adalah sosok yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai Islam wasathiyah (moderat) dan kerukunan antarumat beragama, seperti yang telah diakui oleh pimpinan PTKIN lainnya. Namun, Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti, M.S., S.E., M.Si., Ak. menambahkan bahwa aspek keunikan yang menjadikannya sangat layak menerima Nobel adalah visinya dalam Ekoteologi Islam. Konsep ini berhasil merumuskan landasan teologis yang kuat bagi gerakan penyelamatan lingkungan hidup, sebuah isu krusial bagi perdamaian dan keberlangsungan global.
Rektor UIN Suska Riau memandang bahwa melalui Ekoteologi, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A.mengajarkan bahwa menjaga alam semesta adalah bagian integral dari iman dan bentuk ibadah kepada Tuhan. “Beliau telah berhasil menyatukan dimensi spiritual, sosial, dan ekologis. Ini adalah sebuah gebrakan intelektual yang menempatkan manusia sebagai khalifah yang bertanggung jawab atas keharmonisan alam, bukan sebagai penguasa yang semena-mena,” tegas Rektor UIN Suska Riau yang baru dilantik. Konsep ini, menurutnya, memberikan solusi teologis yang transformasional untuk mengatasi krisis iklim dan kerusakan lingkungan yang kini mengancam stabilitas dan perdamaian global.
Ekoteologi Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. adalah bukti nyata bahwa agama dapat menjadi motor utama bagi gerakan hijau dan keadilan iklim, bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia,” jelas Rektor UIn Suska Riau, menegaskan bahwa penghargaan Nobel akan menjadi validasi atas kontribusi pemikiran beliau.
Oleh karena itu, Rektor UINJ Suska Riau mengajak semua pihak untuk mendukung penuh usulan ini, menempatkan Prof. Nasaruddin Umar sebagai representasi tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk perdamaian holistik—perdamaian antara sesama manusia melalui moderasi, dan perdamaian antara manusia dan alam melalui Ekoteologi. Beliau berharap, Komite Nobel Perdamaian dapat melihat cakupan kontribusi beliau yang luas dan mendalam, menjadikannya nomine yang paling relevan di tengah tantangan lingkungan dan sosial saat ini.