Post Views: 348
uin-suska.ac.id Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sultan Syarif Kasim Riau sukses menggelar Kuliah Umum yang menjadi agenda pembuka bagi para mahasiswa baru. Mengangkat tema futuristik “Unlocking AI and Its Challenges,” acara ini tidak hanya memperkenalkan mahasiswa pada isu teknologi global tetapi juga mempertemukan mereka dengan pakar internasional dan praktisi industri kelas atas.
Acara yang dipadati oleh antusiasme mahasiswa baru FST ini dilaksanakan secara khidmat di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). 20 Oktober 2025
Kuliah umum dibuka dengan sambutan Dekan FST, Dr. Yuslenita Muda, S.Si., M.Sc. Dalam pidato inspiratifnya, Dr. Yuslenita Muda menegaskan bahwa Kecerdasan Buatan (AI) merupakan fondasi utama bagi setiap disiplin ilmu yang ada di FST.
“Para mahasiswa baru yang kami banggakan, Anda adalah generasi yang akan mendominasi masa depan. AI bukan lagi sekadar tren, melainkan sebuah infrastruktur baru yang akan membentuk cara kita bekerja, berinovasi, dan menyelesaikan masalah. FST berkomitmen untuk membekali Anda tidak hanya dengan teori, tetapi juga kesadaran akan tantangan etika, privasi, dan sosial yang menyertai perkembangan AI,” tegas Dr. Yuslenita Muda, menyoroti pentingnya keseimbangan antara penguasaan teknologi dan tanggung jawab moral.
Di bawah koordinasi Ketua Panitia Dr. Riswan Efendi, M.Sc., kuliah umum ini menghadirkan dua pembicara utama dengan perspektif yang saling melengkapi:
Assoc. Prof. Dr. Noor Azah Samsudin (Timbalan Pengarah Dasar dan Kecemerlangan Akademik, Pusat Pembangunan Akademik dan TVET University Tun Hussein Onn Malaysia – UTHM) Beliau memaparkan pengalaman Malaysia, khususnya UTHM, dalam mengembangkan kebijakan akademik yang adaptif terhadap AI. Dr. Noor Azah menyoroti bagaimana pendidikan tinggi harus bertransformasi, termasuk integrasi elemen Technical and Vocational Education and Training (TVET) untuk memastikan lulusan memiliki keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri AI. Beliau menekankan bahwa kolaborasi riset antarnegara menjadi kunci untuk mengatasi tantangan AI secara global.
Edi Yulindra, ST(Staf PT. Pertamina Hulu Rokan) Mewakili dunia industri strategis, memberikan pandangan nyata (real-world) tentang implementasi AI. Beliau menjelaskan bagaimana AI digunakan di sektor hulu migas, mulai dari analisis data seismik, predictive maintenance pada peralatan bor, hingga optimasi logistik. Menurutnya, tantangan terbesar AI di industri adalah ketersediaan talenta yang mampu menjembatani gap antara keahlian sains data dan pemahaman mendalam tentang domain bisnis.
Dr. Riswan Efendi, M.Sc., Ketua Panitia, menyatakan bahwa kehadiran dua narasumber dengan latar belakang akademik internasional dan praktisi industri nasional ini dirancang untuk memberikan gambaran lengkap kepada mahasiswa baru tentang peluang karir dan area riset di masa depan.
“Kuliah umum ini adalah salah satu upaya FST untuk mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai sains dan teknologi, tetapi juga memiliki kesiapan mental dan wawasan global dalam menghadapi era AI. Antusiasme mahasiswa baru hari ini menunjukkan bahwa mereka siap menyambut tantangan tersebut,” tutup Dr. Riswan.
Sesi diskusi berlangsung hidup, dengan banyak pertanyaan dari mahasiswa yang menyentuh isu-isu deep learning, keamanan data, hingga persiapan soft skill yang dibutuhkan untuk bekerja di perusahaan seperti Pertamina. Kuliah umum ini ditutup dengan penyerahan cinderamata dan sesi foto bersama, menandai dimulainya perjalanan akademik yang menjanjikan bagi mahasiswa baru FST di tengah gelombang revolusi kecerdasan buatan.