Post Views: 302

uin-suska.ac.id-Kementerian Agama Republik Indonesia berhasil menambah prestasi baru dengan sukses menyelenggarakan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional pertama yang berlangsung dari 1 hingga 6 Oktober 2025. Bertempat di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, perhelatan akbar ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam merawat dan mempromosikan turats atau kitab kuning sebagai warisan intelektual bangsa yang relevan dengan tantangan zaman.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam pidato pembukaannya menyatakan bahwa MQK Internasional ini adalah momentum kebangkitan peradaban Islam dari Indonesia untuk dunia. “Kitab kuning bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan sumber inspirasi yang hidup untuk menjawab persoalan kontemporer,” ujar Menag. Beliau menekankan bahwa tema acara, “Merawat Peradaban Islam dan Mengasuh Alam,” sengaja diusung untuk menegaskan peran ajaran Islam dalam isu-isu global krusial seperti perdamaian dan kelestarian lingkungan.

Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Prof. Dr. Lenny Nofianti, MS, SE, M.Si, Ak, turut hadir dalam perhelatan akbar Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional ke-1 dan MQK Nasional ke-8. Kehadiran beliau menjadi penegasan atas komitmen UIN Suska Riau dalam mendukung pelestarian dan pengembangan kajian kitab kuning sebagai warisan intelektual bangsa.
Menyambut semangat Menteri Agama RI, Prof. Dr. Lenny Nofianti menyatakan bahwa partisipasi UIN Suska Riau dalam kegiatan berskala internasional ini merupakan bagian dari pengembangan visi UIN Suska Riau yang mengintegrasikan keilmuan Islam dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. “Kehadiran kami di sini adalah untuk menegaskan dukungan penuh UIN Suska Riau terhadap upaya luhur merawat peradaban Islam melalui kajian kitab kuning. Ini adalah warisan intelektual tak ternilai yang harus terus kita bumikan dalam konteks kekinian,” ungkap Prof. Lenny. Beliau menambahkan bahwa UIN Suska Riau berkomitmen untuk terus memperkuat tradisi intelektual Islam di lingkungan kampus, sambil membekali mahasiswa dengan kompetensi modern agar mampu berkontribusi secara signifikan bagi kemajuan bangsa dan dunia.

Dengan diselenggarakannya MQK Internasional pertama ini, Indonesia diharapkan dapat memimpin narasi kebangkitan peradaban Islam yang damai dan mencerahkan. Partisipasi aktif dari para pimpinan perguruan tinggi Islam, termasuk Rektor UIN Suska Riau, menjadi sinyal kuat bahwa dunia akademik siap bersinergi dengan dunia pesantren untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut. Ke depan, kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak lagi cendekiawan Muslim yang tidak hanya kokoh dalam tradisi keilmuan Islam klasik, tetapi juga adaptif dan inovatif dalam menghadapi dinamika global.