web analytics

UIN Suska Riau Lanjutkan Kuliah Umum Sesi II, Bahas Isu Terkini dan Perkembangan Ekonomi Islam serta Keuangan Syariah

uin-suska.ac.id Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau kembali lanjutkan Kuliah Umum Semester Ganjil 2025-2026, Sesi II dengan tema “Isu Terkini dan Perkembangan Ekonomi Islam dan Keuangan Syariah”. Acara ini menghadirkan Luqyan Tamanni, Ph.D., Head of BSI Institute sekaligus Senior Vice President PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk, sebagai narasumber utama.

Mengawali Sesi II, Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. Hj. Leni Nofianty MS, SE.,M.Si.Ak menyampaikan bahwa kuliah umum ini bertujuan memperkaya wawasan mahasiswa, dosen dan masyarakat tentang ekonomi Islam dalam konteks global dan nasional.

“Kami ingin membekali mahasiswa baru agar memahami tantangan nyata ekonomi dunia terkini sekaligus melihat peran penting ekonomi Islam dalam pembangunan nasional. Keterlibatan akademisi dan praktisi industri sangat penting untuk memperkuat kontribusi kampus dalam pengembangan ekonomi syariah,” ungkap Rektor.

Dalam paparannya, Luqyan Tamanni mengulas dinamika ekonomi global, tantangan sektor keuangan syariah, serta peluang Indonesia dalam membangun ekosistem ekonomi Islam yang kuat dan berdaya saing. Ia menyoroti volatilitas pasar keuangan global, pelemahan nilai tukar rupiah, hingga perubahan kebijakan perdagangan internasional yang memengaruhi stabilitas ekonomi nasional.

“Ekonomi dan keuangan syariah tidak hanya relevan sebagai alternatif, tetapi juga sebagai solusi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, berkelanjutan, dan inklusif. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia jika mampu meningkatkan inovasi, literasi, serta kompetensi SDM,” ujar Luqyan Tamanni.

Materi kuliah umum juga menyinggung berbagai perkembangan terbaru sektor ekonomi Islam dan keuangan syariah, antara lain:

1. Pertumbuhan aset keuangan syariah nasional yang mencapai Rp 2.884 triliun pada 2024 dan diproyeksikan naik hingga Rp 3.400 triliun pada 2025.
2. Peresmian BSI sebagai Bank Emas pertama di Indonesia, yang memperkenalkan layanan bullion bank untuk memperkuat hilirisasi emas nasional.
3. Peluang industri halal dengan proyeksi konsumsi domestik mencapai USD 248,7 miliar pada 2025, terutama pada sektor makanan-minuman halal, farmasi, dan kosmetik.
4. Strategi ekonomi syariah untuk mendukung Indonesia Emas 2045, termasuk penguatan zakat, industri halal, dan sektor keuangan sosial syariah (ZISWAF).

Kuliah umum ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif plus diberikan gift karna menjawab pertanyaan narasumber, membahas isu-isu seperti peran generasi muda khususnya mahasiswa dalam inovasi keuangan syariah, peluang riset di sektor industri halal, serta langkah strategis menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi Islam dunia.