Post Views: 409
uin-suska.ac.id Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pencegahan terhadap penyebaran penyakit menular khususnya AIDS di kalangan remaja dan mahasiswa, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau melakukan langkah konkret dengan mengadakan audiensi bersama pimpinan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 20 Agustus 2025, bertempat di ruang rapat pimpinan lantai IV gedung Rektorat UIN Suska Riau.
Audiensi ini dihadiri oleh Rektor UIN Suska Riau Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti MS, SE., M.Si. Ak, Wakil Rektor III, para Wakil Dekan III se-Fakultas, bagian Kerja Sama dan Humas UIN Suska, serta tim dari Sekretaris KPA Provinsi Riau. Pertemuan ini bertujuan untuk membuka ruang diskusi dan kerja sama dalam rangka penanggulangan AIDS, khususnya di lingkungan kampus.
Rektor UIN Suska Riau Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti MS, SE., M.Si. Ak, menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa audiensi ini menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan kampus yang sadar dan peduli terhadap bahaya AIDS. “Kedepannya, kita akan menjalin kerja sama antara UIN Suska Riau dan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau sebagai tindak lanjut dari audiensi ini,” ujar Prof. Leny. Ia menambahkan bahwa program penanggulangan AIDS akan diintegrasikan dalam berbagai kegiatan kampus seperti kuliah umum, Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), serta program-program di tingkat Fakultas.
Sementara itu, dr. Wildan Asfan Hasibuan, M.Kes selaku ketua rombongan dari KPA Provinsi Riau, memaparkan data terkini terkait penyebaran AIDS di Provinsi Riau. Dalam pemaparannya, dr. Wildan menjelaskan bahwa penularan AIDS kini tak lagi hanya terjadi di kelompok berisiko tinggi, namun telah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat termasuk generasi muda. Ia menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit ini.
Selain itu, dr. Wildan juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menyediakan sebanyak 297 klinik yang tersebar di Provinsi Riau untuk memberikan layanan perawatan dan pengobatan bagi penderita AIDS. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk sivitas akademika UIN Suska Riau, untuk turut serta dalam upaya pencegahan. “Kita bisa mulai dari diri sendiri, dari hal kecil, dan dilakukan secara terus-menerus,” ujarnya.
Audiensi ini diharapkan menjadi awal yang baik dalam membangun sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah daerah dalam penanggulangan penyakit menular, terutama HIV/AIDS. Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, diharapkan mahasiswa tidak hanya memiliki pemahaman yang baik tentang bahaya AIDS, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan dalam lingkungan sekitarnya.