web analytics

UIN Suska Riau: Komitmen Kuat Dukung PRIMA Magang PTKI untuk Kualitas Lulusan

uin-suska.ac.id Dalam upaya menyiapkan mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) agar kompeten, beretika, dan bermental profesional untuk menghadapi dunia kerja, Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam secara resmi meluncurkan program PRIMA Magang PTKI. Program yang mengusung tema “Membangun Generasi Berkualitas Menuju Indonesia Emas” ini diluncurkan dalam acara Grand Launching pada Jumat, 20 Juni 2025.

Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA menegaskan bahwa PRIMA bukan hanya program magang biasa, tetapi merupakan gerakan kolektif nasional yang esensial dalam menanamkan nilai moral dan spiritual. Lebih jauh, PRIMA juga mempersiapkan lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) agar lebih adaptif dan kompetitif menghadapi berbagai tantangan.

“PRIMA adalah bagian krusial dari transformasi pendidikan keagamaan yang menjawab tantangan zaman. Lulusan PTKI harus mampu bergerak dari teks ke konteks, dari ruang kelas ke kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” imbuh Menag Nasaruddin Umar.

Selain itu, Menag mengajak seluruh pihak untuk memastikan PRIMA memberikan kontribusi yang nyata. “Program ini bukan hanya sebatas magang, melainkan sebuah gerakan nilai. Kami bertekad melahirkan generasi yang unggul, yaitu mereka yang profesional, religius, inovatif, dan mandiri,” pungkasnya. 

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Amin Suyitno, M.Ag., menjelaskan bahwa PRIMA hadir sebagai respons terhadap tingginya angka pengangguran sarjana yang dirilis oleh BPS pada tahun 2023. “Ijazah saja tidak cukup. Mahasiswa harus dibekali keterampilan, pengalaman kerja, dan mental tangguh,” ujarnya.

Saat ini, lebih dari 160 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) akan bergabung dalam program Magang PRIMA, dengan lebih dari 350 mahasiswa telah mendaftar melalui platform digital PRIMA.

“Kami targetkan hingga tahun 2029, program PRIMA akan menjangkau 15.000 mahasiswa peserta, 300 mitra industri, dan melibatkan 600 PTKI,” jelas Prof. Suyitno. Beliau optimistis, PRIMA akan melahirkan generasi muda yang mampu menciptakan side income bahkan side office, sehingga tidak bergantung pada satu sumber penghasilan.

“Kami ingin mahasiswa PTKI menjadi agen perubahan: pencipta nilai, bukan sekadar pencari kerja. Dunia kerja masa depan membutuhkan fleksibilitas, integritas, dan inovasi,” tandasnya.

Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Prof. Dr. Hj. Leny Nofianti, MS, SE, M.Si, Ak, CA, menegaskan komitmen kuat institusinya terhadap program PRIMA Magang PTKI yang digagas oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Ini bukan sekadar dukungan lisan, melainkan cerminan dari keseriusan UIN Suska Riau dalam  memastikan lulusannya benar-benar siap menghadapi tantangan global.

Program PRIMA Magang ini, jelas beliau, esensial dalam membekali mahasiswa PTKI dengan kompetensi mumpuni untuk dunia kerja. Di era Society 5.0, ijazah saja tak cukup; lulusan dituntut memiliki keterampilan praktis, pengalaman lapangan, dan adaptasi tinggi. PRIMA Magang menjembatani teori dan praktik, menghasilkan mahasiswa yang tak hanya berilmu Islam, tapi juga berkompetensi lintas disiplin dan bermental tangguh. Komitmen UIN Suska Riau ini diwujudkan melalui kolaborasi aktif dengan Kementerian Agama, termasuk penyediaan fasilitas, pembimbing, dan sosialisasi.