web analytics

WEBINAR PASCASARJANA UIN SUSKA RIAU 2 ; “MANAJEMEN STRATEGI PONDOK PESANTREN DI ERA NEW NORMAL”

uin-suska.ac.id suksesnya kegiatan webinar pertama dimasa new normal ini Pascasarjana UIN Suska Riau kembali melasanakan kegiatan webinar nasional yang bertajuk “Manajemen Strategi Pondok Pesantren di Era New Normal”.  Ini merupakan tema dalam bentuk kepedulain pemerhati pendidikan terutama terhadap pondok pesantren saat ini mempunyai cara masing-masing dalam pengelolaan dan proses pembelajaran, diantaranya ada yang sudah melaksanakan, ada yang akan melaksanakan dan ada yang sama sekali belum punya rencana untuk memulainya proses pembelajarannya. Sementara Surat Keputusan Bersama (SKB) empat kementerian sebagai acuan memulai proses pembelajaran sudah ada. Kegiatan webinar (20/07/2020) ini kita akan menghadirkan tiga narasumber dengan moderator H. Umar Faruq, M.Pd

WhatsApp Image 2020-07-30 at 14.37.00 (1) WhatsApp Image 2020-07-30 at 14.37.00 (2)

Kegiatan webinar ini dibuka secara resmi oleh Ketua panitia sekaligus Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Dr, H, Muslim Afandi, M.Pd. dalam arahannya berharap kegiatan ini akan memberi sumbangsih, sosuli dan pencerahan kepada pengelola dan guru-guru dipondok pesantren, kedepannya mereka mampu membuat manajemen pengelolaan sekolahnya sesuai dengan keadaan dan kondisi lapangan.

Sementara itu narasumber pertama Dr. H. Jaja Jahari, M.Pd dari UIN Bandung yang mengangkat  tema “Keluarga sebagai pondok pesantren (tantangan dan peluang orang tua dimasa new normal)”. Dalam paparannya menyampaikan bahwa keluarga Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut Religius, Hieraskis dan Harmonis. sedangkan fungsi keluarga menurut beliau adalah Agama, Sosial Budaya, Cinta Kaksih, Perlindungan, Reproduksi, Sosialisasi, Pendidikan, Ekonomi serta Lingkungan. Dengan berbagai tantangan serta rintangan dalam pembelajaran jarak jauh maka Dr. Jaja berharap pondok pesantren tetap mampu menjaga hubungan erat antara santri dan kiyai (pola hubungan anak dengan guru), menjaga kepatuhan sanri kepada kiyai dan terakhir memberika kesimpulan bahwa saat ini pendidikan pondok pesantren sangat dibutuhkan dan terutama difokuskan pada pendidikan karakter

Narasumber kedua Dr. Supratman Zakir, M.Pd., M.Kom dengan tema “Convetitive Strategic Pondok Pesantren Menghadapi Merdeka Belajar dan Information Highway Era”. Dalam paparannya menekankan bahwa kalau berbicara tentang pendidikan maka kita tidak bisa lepas dari dua konsep yakni Soft Skill dan Hart Skill yang sudah tertera dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003. Untuk diketahui bahwa soft skill ini adalah core pesantren, sedangkan hart skill adalah pendidikan vokasi, umum maupun pesantren. Pada akhir pemaparan Dr. Supratman menyimpulkan bahwa jika bicara tentang pendidikan maka belajar di pondok pesantren dan ketika suatu pondok pesantren sudah mempunyai soft skill dan hars skill yang sangat luar maka dipondok pesantren bukan lagi hanya sebagai pendidikan semata tetapi pesantren sudah berubah menjadi lembaga peradaban.

Nasumber ketiga Dr. Hartono, M.Pd  dengan tema “Manajemen Pondok Pesantren Berbasis Teknoogi di Era New Normal” dalam paparannya mengatakan bahwa kondisi bangsa Indonesia saat ini perlu 45 tahun untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang pendidikan dan 75 tahun dalam bidang ilmu pengetahuan. Dengan demikian pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan harus mempunyai manajemen sumber daya manusia, keuangan, sarana/fasilitas, kegiatan akademik, kegiatan kewirausahaan dan lain-lain yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan sebuah pondok pesantren. Sedangkan kekuatan pondok pesantren bergantung pada dua kekuatan yakni kemampuan/otoritas kiyai dan kemandirian pondok.

WhatsApp Image 2020-07-30 at 14.37.01 WhatsApp Image 2020-07-30 at 14.36.59

Pada sesi akhir kegiatan Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Afrizal. M, MA menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah baru dalam rangka membangun dan membina pondok pesantren di era new normal. Semoga kegiatan ini bisa membuka cakrawala bagi pondok pesantren dan para pemerhati serta perguruan tinggi yang menjadikan pesantren sebagai mitranya.

Sumber          : Humas UIN Suska Riau

Penulis          : M. Huzaini

Fotografer      : Robil Alam Nur