Post Views: 307
uin-suska.ac.id Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi”. Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. H. Slamet Wahyudi, ST., MT., anggota Dewan Eksekutif BAN-PT, sebagai narasumber utama.
Acara yang berlangsung di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN Suska Riau ini dibuka secara resmi oleh Prof. H. Raihani, M.Ed., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga. Dalam sambutannya, Prof. Raihani menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) dalam upaya peningkatan mutu program studi dan pendidikan tinggi secara keseluruhan. Kuliah umum ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa, dosen, serta unsur pimpinan fakultas dan universitas.
Dalam paparan materinya, Prof. Slamet Wahyudi menegaskan bahwa akreditasi tidak hanya sekadar proses administratif, melainkan cerminan dari kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan seluruh sivitas akademika. “Mahasiswa memiliki peran strategis dalam akreditasi karena mereka menjadi bukti nyata keberhasilan sistem pendidikan tinggi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Slamet menjelaskan pentingnya penjaminan mutu internal (Quality Assurance) melalui mekanisme PPEPP, yakni Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan. Mekanisme ini menjadi kunci agar proses akademik berjalan secara sistematis dan berkelanjutan.
Prof. Slamet juga menegaskan bahwa mahasiswa harus berperan sebagai inovator, pendidik, kontrol sosial, penggerak demokrasi, serta penghubung antara ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat. “Mahasiswa memiliki kekuatan moral dan intelektual untuk menjadi pelopor perubahan,” tegasnya.
Dalam sesi diskusi, narasumber menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi mahasiswa di era digital, seperti kesenjangan dunia kerja, tekanan perkembangan teknologi, dan maraknya disinformasi. “Mahasiswa harus mampu menjaga idealisme di tengah arus pragmatisme serta memastikan setiap langkah yang diambil membawa dampak sosial yang berkelanjutan,” tambah Prof. Slamet.
Selain itu, Prof. Slamet menekankan urgensi pendidikan anti-korupsi (PAK) sebagai upaya membentuk generasi yang berintegritas. “PAK bukan hanya sebuah mata kuliah, melainkan gerakan nilai untuk menumbuhkan karakter jujur, tangguh, dan bertanggung jawab,” jelasnya.
UIN Suska Riau terus berkomitmen memperkuat zona integritas dan tata kelola kampus yang berbasis pada transparansi serta profesionalisme. Dalam konteks akreditasi, keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menjadi indikator penting dalam menilai mutu pendidikan sesuai standar nasional (SN-Dikti).
“Mahasiswa yang aktif, kreatif, dan berintegritas adalah cerminan kualitas universitasnya,” tutup Prof. Slamet dalam sesi penutupan materinya.
Melalui kuliah umum ini, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska Riau menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan yang unggul, berkarakter, dan mampu menjadi agen perubahan bagi masyarakat dan bangsa