Post Views: 287
uin-suska.ac.id Dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan semangat antikorupsi di kalangan akademisi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau bekerja sama dengan Sekretariat Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) menyelenggarakan kegiatan screening dan diskusi interaktif film berjudul “Nyanyi Sunyi dalam Rantang”. Acara ini diadakan di Auditorium Lt. 5 Rektorat pada Selasa (23/9/2025), dan diikuti oleh peserta dari akademisi UIN Suska Riau.
Film “Nyanyi Sunyi dalam Rantang” merupakan karya sutradara ternama Garin Nugroho yang diinisiasi oleh Stranas PK. Film ini mengangkat kisah nyata perjuangan masyarakat kecil dalam mencari keadilan di tengah kompleksitas sistem hukum yang rentan akan praktik koruptif. Melalui narasi yang kuat dan sinematografi yang apik, film ini tidak hanya menjadi sebuah tontonan, tetapi juga medium edukasi yang efektif untuk memahami dampak korupsi secara lebih mendalam.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Dr. Harris Simaremare, ST., MT, Koordinator Harian Stranas PK Sari Anggraini, Yuli Juanda Tenaga Ahli Komunikasi Stranas PK, Shanas Nadya Tenaga Terampil Stranas PK,
Dalam sambutannya, Koordinator Harian Stranas PK, Sari Anggraini, menjelaskan bahwa Stranas PK merupakan kolaborasi bersama lima kementerian dan lembaga, yaitu Kemendagri, Bappenas, KemenpanRB, Kantor Staf Presiden (KSP), dan KPK. Beliau memaparkan bahwa kelima institusi ini diberi mandat langsung oleh Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 untuk mengawal berbagai upaya pencegahan korupsi di Indonesia.
Lebih lanjut, Sari Anggraini merinci bahwa upaya pengawalan tersebut dijalankan berdasarkan tiga fokus utama yang menjadi target percepatan perbaikan tata kelola pemerintah. Ketiga fokus tersebut meliputi perizinan dan tata niaga, keuangan negara, serta penegakan hukum dan reformasi birokrasi. Fokus-fokus ini dipilih karena dianggap sebagai mekanisme krusial untuk perbaikan tata kelola yang lebih luas, yang juga relevan dengan indikator antikorupsi global seperti Corruption Perception Index (CPI).
Kehadiran Stranas PK di UIN Suska Riau membawa pesan yang lebih dari sekadar pemutaran film atau penyampaian pesan budaya. Poin terpenting dari kegiatan ini adalah membawa pesan pencegahan untuk dikolaborasikan dengan lingkungan akademis. Pihaknya memandang bahwa kampus bukan sekadar institusi akademis, melainkan sebuah institusi yang membawa nilai (value) dan menjadi motor perubahan penting dalam setiap dinamika besar yang terjadi di negara ini.
Pemutaran film ini merupakan bagian dari Roadshow Nasional yang bertujuan menyebarkan pesan antikorupsi. Sari Anggraini menegaskan bahwa tidak semua kampus mendapatkan kesempatan ini, karena hanya beberapa kampus pilihan yang mewakili regional barat, tengah, dan timur. “Dan UIN Suska Riau ini kami pilih untuk mewakili regional barat. Terima kasih atas kolaborasi yang luar biasa dari UIN Suska Riau,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Dr. Harris Simaremare, ST., MT, yang hadir dalam kesempatan tersebut, terinspirasi dari film “Erin Brockovich” yang dapat memantik sebuah gerakan, saya berharap film ini juga menanamkan nilai yang sama. Perjuangan atas kebenaran seringkali merupakan “jalan sunyi” yang awalnya sepi, namun pada akhirnya akan menarik dukungan. Spirit perjuangan inilah yang membuat nilai-nilai seseorang hidup abadi dan terus dikenang melampaui usianya.
Mewakili pimpinan, saya menegaskan komitmen UIN Suska Riau untuk menjadi kampus percontohan pendidikan anti-korupsi. Komitmen ini diwujudkan melalui tiga fokus utama: anti-korupsi, pencegahan kekerasan seksual, dan penguatan nilai kemanusiaan. Sebagai langkah nyata, kami telah memulai kampanye dan akan mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam kurikulum perkuliahan.
Tujuan utama kami adalah melahirkan lulusan yang memegang teguh ketiga nilai dasar tersebut. Strategi UIN bukanlah bersaing secara konvensional, melainkan menawarkan added value berupa karakter yang kuat, sama seperti orang tua yang kini memilih sekolah berdasarkan nilai yang ditawarkan. Dengan mengintegrasikan keilmuan dan akhlak, kami bercita-cita membentuk peradaban yang lebih baik.
Komitmen ini adalah jawaban atas tantangan sejarah saat UIN didirikan, yaitu untuk memberikan kontribusi khas bagi pendidikan nasional melalui penanaman nilai. Inilah alasan kami menyambut kolaborasi dengan Stranas PK dengan penuh semangat. “Mari kita jadikan momen ini sebagai langkah awal dan memposisikan diri sebagai agen perubahan untuk mewujudkan cita-cita Bersama,”ujarnya.
Pemutaran film ini menjadi jembatan bagi Stranas PK untuk menanamkan narasi anti-korupsi di tengah masyarakat. Selain menyajikan tontonan berkualitas, film ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran kolektif tentang urgensi integritas, transparansi, serta keadilan sebagai pilar utama kemajuan bangsa. Sebagai tindak lanjut, setelah pemutaran film, dilaksanakan Diskusi Interaktif Film untuk memperkaya wawasan para peserta.