Post Views: 539
uin-suska.ac.id Bertempat di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiwa (PKM), Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau menyelenggarakan Kuliah Umum perdana untuk membuka Tahun Akademik 2025–2026, Jumat (19/09/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman akademik civitas akademika dalam merespons perkembangan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan dan peluang di era disrupsi yang semakin kompleks.
Acara yang digelar oleh Fakultas Ushuluddin dihadiri oleh berbagai unsur penting dalam lingkungan kampus. Tampak hadir Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof. Raihani, M.Ed., Ph.D, Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK), para pimpinan Fakultas Ushuluddin, dosen, dan tenaga kependidikan. Pada momen penting ini, para pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa), siswa Madrasah Aliyah (MA) dan utusan dari sejumlah pondok pesantren di Riau. Kehadiran para siswa ini sebagai bentuk keterbukaan fakultas terhadap kalangan pra-mahasiswa yang tertarik dengan kajian keislaman mendalam sekaligus menjadikannya forum ilmiah yang terbuka dan inklusif.
Mengawali kegiatan, Prof. Raihani, M.Ed.,Ph.D menyampaikan sambutan inspiratif yang menekankan pentingnya pemikiran ulang terhadap eksistensi dan arah pengembangan ilmu Ushuluddin. Menurutnya, era disrupsi teknologi, informasi, dan sosial telah menggeser cara pandang masyarakat terhadap ilmu-ilmu keislaman, termasuk Ushuluddin, yang selama ini dikenal sebagai cabang ilmu klasik.
“Sudah saatnya para akademisi di Fakultas Ushuluddin memikirkan kembali bagaimana posisi dan peran ilmu Ushuluddin di era disrupsi. Tidak cukup hanya bertahan, tetapi perlu terobosan agar ilmu ini tetap eksis dan berintegrasi dengan disiplin ilmu keislaman lainnya. Kita harus melihat disrupsi sebagai peluang untuk merumuskan kembali ilmu Ushuluddin agar lebih bermanfaat, baik bagi UIN Suska Riau maupun umat Islam secara luas,” tegasnya.
Prof. Raihani juga menekankan perlunya strategi rebranding untuk menjadikan Ushuluddin sebagai ilmu yang kontekstual, menjawab problematika umat, dan berperan dalam menyelesaikan krisis multidimensional seperti krisis etika, lingkungan, spiritualitas, dan keadilan sosial.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Ushuluddin Dr. Rina Rehayati, M.Ag, menyampaikan bahwa saat ini ilmu Ushuluddin sering kali dianggap sebagai ilmu langka atau kurang populer. Padahal, Ushuluddin merupakan dasar dari pengembangan ilmu-ilmu Islam yang berorientasi pada prinsip-prinsip tauhid, akidah, filsafat Islam, dan tafsir.
“Ilmu Ushuluddin sejatinya adalah pondasi dari keseluruhan bangunan keilmuan Islam. Namun sayangnya, minat terhadap bidang ini mulai menurun. Padahal, tantangan zaman menuntut kita untuk memperkuat pemahaman mendasar, bukan justru meninggalkannya. Kuliah umum ini penting sebagai sarana penyegaran dan penguatan orientasi akademik bagi mahasiswa dan dosen,” ujar Dr. Rina.
Yang terpenting dalam pergelaran kuliah umum adalah menghadirkan narasumber utama, yaitu Dr. H. Fakhruddin Faiz, M.Ag, seorang intelektual muslim dan akademisi yang dikenal dengan kepakarannya dalam bidang filsafat Islam, pemikiran kontemporer, dan studi keagamaan. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang konsisten dalam mengampanyekan reposisi ilmu Ushuluddin agar selaras dengan kebutuhan zaman.
Dalam presentasinya yang berjudul “Reposisi Ilmu Ushuluddin di Era Disrupsi”, Dr. Fakhruddin Faiz menyoroti beberapa poin penting:
“Ilmu Ushuluddin akan tetap hidup dan relevan selama mampu hadir sebagai ilmu yang merespons realitas, bukan hanya mengulang masa lalu. Ini penting agar lulusan Ushuluddin tidak kehilangan arah dalam masyarakat yang cepat berubah,” tegas Dr. Fakhruddin.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Dr. Irwandra, M.A., ini berlangsung dengan dinamis dan disambut antusias oleh peserta. Sesi tanya jawab antara narasumber, mahasiswa, dan dosen berlangsung aktif, dengan berbagai pertanyaan seputar masa depan keilmuan Islam, pengembangan kurikulum Ushuluddin, hingga strategi membumikan ilmu ke tengah masyarakat.
Para mahasiswa menyampaikan bahwa kuliah umum ini membuka cakrawala baru tentang bagaimana ilmu yang selama ini mereka pelajari dapat dihidupkan kembali dalam konteks kekinian dan masa depan. Kegiatan ini juga menjadi refleksi awal bagi mahasiswa baru untuk memahami arah keilmuan yang akan mereka tekuni selama di Fakultas Ushuluddin.
Kuliah umum ini bukan hanya menjadi forum ilmiah semata, tetapi juga momentum penting untuk merevitalisasi peran ilmu Ushuluddin di tengah dinamika zaman. Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau berkomitmen untuk terus melakukan inovasi akademik demi mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam teks, tetapi juga tangguh dalam konteks.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan ilmu Ushuluddin mampu menjawab tantangan zaman, serta memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu keislaman yang holistik, humanis, dan transformatif.