web analytics

FPP UIN Suska Riau Perkuat Ekoteologi Melalui PBAK

uin-suska.ac.id Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UIN Sultan Syarif Kasim Riau perkuat program Ekoteologi Kementerian Agama dalam bentuk penanaman pohon. Kegiatan yang dilaksanakan pada kamis, 28/08/2025 merupakan rentetan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dan diikuti sebanyak 399 orang mahasiswa baru FPP UIN Suska Riau. Kehadiran Wakil Rektor III dan para Pimpinan FPP menambah penyemangat dan pelengkap kegiatan PBAK dan penanaman pohon.

Dekan FPP Dr. Arsyadi Ali, S.Pt., M.Agr.Sc dalam sambutannya menyampaikan bahwa pagi ini kita akan hijaukan Fapertapet dengan pepohonan, karena ternyata tumbuhan itu adalah sumber dari kehidupan. Makna dari penanaman pohon ini dalam rangka menyukseskan program Kementerian Agama yakni ekoteologi, selain penghijauan dan untuk kesegaran kampus, di hari ini kita tanam jenis pohon Jambu Jamaika, Manggis, Sawit, Gamal, Petai Cina, Rambutan dan Kelor, jelas Arsyadi.

Pesan singkat penuh makna disampaikan Dr. Arsyadi “sayangilah bumi, cintai tanaman dan air karena itu merupakan sumber kehidupan”Sementara itu Wakil Rektor III Dr. Harris Simaremare, S.T., M.T. mengingatkan bahwa kita diajarkan jangan berbuat kerusakan di muka bumi, makanya hari ini kita menunjukkan pada dunia bahwa kami punya komitmen untuk menanam dan meninggalkan sesuatu buat generasi berikutnya. Tunas-tunas yang muncul hari ini, pada empat tahun kedepan sudah kelihatan seperti apa hasilnya, pada dasarnya ekoteologi mempunyai makna semakin kita mencintai alam maka semakin mengokohkan keislaman kita.

Penanaman pohon ini bagi mahasiswa baru adalah simbol bahwa mereka dan kampus ini terhadap sikapnya dan kecintaan kepada alam, kita menginginkan agar mahasiswa baru ini menunjukkan kepada seluruh masyarakat bahwa UIN Suska Riau itu komitmen pada tema Green Campus, selanjutnya kita inginkan adalah muncul kebiasaan dari mahasiswa untuk mencintai alam dan menjaga serta melestarikan setiap hal-hal yang dimunculkan dari alam sehingga kehidupan kita bisa bertahan pada masa-masa akan datang untuk anak cucu kita, tutup Harris.