Post Views: 738
uin-suska.ac.id Desa Simpang Ayam dengan bangga menyelenggarakan Festival Budaya bertema “Membangkitkan Kembali Kearifan Lokal Menuju Indonesia Emas 2045”, yang berlangsung pada 19–20 Agustus 2025. Acara ini diprakarsai oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan dihadiri oleh delegasi dari Lam Bengkalis, aparatur Desa Simpang Ayam, anggota Badan Permusyawaratan Desa, serta masyarakat setempat.
Festival ini bertujuan untuk merayakan sekaligus melestarikan warisan budaya lokal melalui berbagai kegiatan, seperti perlombaan kompang antar dusun, lomba berpantun untuk kategori remaja, serta berbalas pantun untuk kategori dewasa. Kegiatan tersebut berhasil menarik partisipasi sekitar 300 orang, menciptakan suasana yang meriah dan penuh antusiasme.
Sekretaris Desa Simpang Ayam, Aldian Hadi, S.Ei, menyatakan, “Acara seperti ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Desa Simpang Ayam. Inisiatif semacam ini sangat kreatif dan bermakna, karena memberikan ruang bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai adat istiadat masyarakat agar tidak terlupakan oleh perkembangan zaman.”
Datuk Muhammad Alfindra, M.I.Kom, yang mewakili Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), turut memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan acara ini. Ia menegaskan, “Melestarikan budaya bukan hanya tugas LAMR semata, tetapi merupakan tanggung jawab bersama sebagai bagian dari pelaku budaya itu sendiri. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk turut menjaga dan melestarikan budaya adat Melayu Riau di wilayah mereka masing-masing.”
Melalui festival ini, diharapkan tumbuh kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kearifan lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat, serta mempromosikan nilai-nilai budaya yang menjadi fondasi pembangunan Indonesia di masa depan. Inisiatif mahasiswa KKN ini mencerminkan komitmen mereka dalam mendukung pelestarian dan pengembangan budaya di desa.