web analytics

IKHLASH

uin-suska.ac.id Ibnu Athoillah mengungkapkan bahwa ikhlas yaitu melakukan amal ibadah semata-mata ditujukan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya zat yang mempunyai hamba. Jadi, ikhlas memiliki makna bersih dan tidak ada campuran. Kata buya Hamka ikhlas itu ibarat emas, ikhlas adalah emas yang tulen, tidak ada campuran perak sedikit pun.

Ikhlas dibagi dalam 3 kelas:
1. Ikhlas Awam, yaitu: Dalam beribadah kepada Allah karena dilandasi perasaan rasa takut terhadap siksa Allah dan masih mengharapkan pahala.
2. Ikhlas Khawas, yaitu: Beribadah kepada Allah karena didorong dengan harapan supaya menjadi orang yang dekat dengan Allah, dan dengan kedekatannya kelak ia mendapatkan sesuatu dari Allah SWT.
3. Ikhlas Khawas al-Khawas adalah: Beribadah kepada Allah karena atas kesadaran yang mendalam bahwa segala sesuatu yang ada adalah milik Allah dan hanya Allah-lah Tuhan yang sebenar-benarnya.
Penjelasan diatas dapat dipahami bahwa ikhlas tingkatan yang pertama dan kedua masih mengandung unsur pamrih (mengharap) balasan dari Allah, sementara tingkatan yang ketiga adalah ikhlas yang benar-benar tulus dan murni karena tidak mengharapkan sesuatu apapun dari Allah kecuali ridla-Nya, tingkatan ini hanya di miliki oleh orang-orang yang arif bi Allah
Imam Al-Ghazali mengatakan:
هَلَكَ النَّاسُ كُلُّهُمْ إِلاَّ الْعُلَمَاءْ , وَهَلَكَ الْعُلَمَاء كُلُّهُمْ إِلاَّ الْعَامِلِيْنَ ,وَهَلَكَ الْعَامِلُوْنَ كُلُّهُمْ إِلاَّ الْمُخْلِصِيْنَ, َالْمُخْلِصُوْنَ عَلىَ خَطْرٍ عَظِيْمٍ
”Setiap manusia akan binasa kecuali orang yang berilmu, dan orang yang berilmu akan binasa kecuali yang beramal (dengan ilmunya), dan orang yang beramal juga binasa kecuali yang ikhlas (dalam amalnya). Akan tetapi, orang yang ikhlas juga tetap harus waspada dan berhati-hati dalam beramal.

Penulis Artikel: Abu Anwar