web analytics

PUASA MENINGKATKAN NILAI SOSIAL

uin-suska.ac.id Pada saat puasa seseorang sangat dianjurkan untuk melakukan hubungan horisontal yaitu ibadah sosial. Ibadah tersebut sangat variasi misalnya memberi makan orang yang berpuasa, memberi infaq, menyerahkan zakat fitrah, menyerahkan zakat mal, mengganti ketidakmampuan berpuasa dengan fidyah, dan sebagainya. Dengan demikian puasa dapat meningkatkan nilai sosial.

Rasulullah memberi contoh beramal yang sebanyak- banyaknya kepada orang lain. ”Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan sifat dermawannya itu lebih menonjol pada bulan Ramadhan, yakni ketika ia ditemui malaikat Jibril” (HR. Bukhari).

Suasana puasa yang mendorong orang untuk beramal bagi kesejahteraan dan kebaikan orang lain ini pada gilirannya akan menghidupkan nilai sosial.

Kekuatan puasa (ramadhan) dalam menghidupkan atau memperkuat nilai-nilai hidup sosial dan agama dapat dicapai melalui proses pengulangan. Pengulangan yang terus menerus memberi bekas yang relatif menetap dalam diri seseorang. Aktivitas beribadah dan beramal sosial akhirnya menguatkan nilai sosial dan nilai keagamaan seseorang.

Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka. Orang jahil yang dermawan lebih disukai Allah daripada ahli ibadah yang kikir.(HR At-Tirmidzi).

Penulis artikel : Dr. H. Mas`ud Zein, M.Pd (Wakil Rektor II dan Juga Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau)