web analytics

Rektor UIN Suska Riau menjadi Pemateri pada Pelatihan Wawasan Kebangsaan

uin-suska.ac.id Kementerian Agama Kota Pekanbaru memberikan pembekalan kepada ASN bidang pendidikan tentang Wawasan Kebangsaan. Kegiatan yang ditaja oleh Loka Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Pekanbaru ini dilaksanakan dari tanggal 13 – 18 Februari 2023 bertempat di Aula MAN 2 Model Kota Pekanbaru. Peserta Pelatihan Wawasan Kebangsaan ini berjumlah 30 orang yang terdiri dari Guru Sedolah Dasar (SD) dengan bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs). Sementara itu narasumber yang akan memberikan materi atau widyaiswara diambil dari berbagai institusi diantaranya dari Akademisi yakni Rektor UIN Suska Riau, Kepala Loka Kota Pekanbaru dan dua orang dari Balai Diklat Keagamaan Medan.


Rektor UIN Suska Riau Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag yang didaulat sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan ini menyampaikan materi dengan tema “ Moderasi Beragama dan Pembangunan Nasional”. Dalam paparannnya dihadapan 30 orang ASN Kemenag Kota Pekanbaru menekankan bahwa Ketika kita berbicara tentang moderasi maka sang moderat Agung itu adalah Rasulullah SAW. Orang moderat adalah orang yang bisa menahan diri untuk tidak menentukan sikap secara spontan, jadi sesungguhnya moderat itu adalah menghargai, menghormati apa yang kita lihat dan tiba-tiba menjustifikasikan.
Lebih jauh, jika kita berbicara tentang moderasi sesungguhnya kita berbicara tentang bagaimana kita bersikap artinya bukan netral tapi bersikap moderat, tidak ekstrim kanan dan tidak ekstrim kiri. Moderat itu menghargai, menghormati orang lain tidak merasa benar sendiri dan tidak menyalahkan orang lain serta tidak ikut mengamalkan pemahaman agama orang lain, dengan kata kunci moderasi : menghargai, menghormati, toleransi, terang Prof. Hairunnas.


Profesor bidang Pskologi Agama ini juga menegaskan bahwa kita harus berprinsif bagaimana kita memahami orang lain dan orang lain tidak bisa kita paksanakan untuk memahami kita, sehingga moderasi beragama akan berjalan dengan sama-sama moderat. Sementara itu karakter moderat itu adalah siddiq, Amanah, fathonah, tabligh, dari karakteristik tersebut orang moderat akan memiliki sense of belinging, empati, simpati, asertif yang akan melahirkan sikap sense of crisis yang bermakna ketika ada masalah kita mudah mencari solusi.
Diakhir paparan Prof. Hairunnas mengingatkan bahwa sesungguhnya Moderasi beragama menjujung tinggi harkat martabat kemanusiaan sebagaimana yang dicangkan pemerintah untuk membangun paradigma bahwa kita adalah bangsa yang disatukan oleh Bahasa, satu falsafah (Pancasila) yang membuat negeri kita utuh.

Penulis : Huzaini