web analytics

Sajak dan Do’a untuk Corona

uin-suska.ac.id – Tiga hari pasca diterbitkannya surat edaran tentang kesiapsiagaan upaya pencegahan Corona Virus Dease 19 (Covid-19) di lingkungan kampus UIN Suska Riau, suasana tampak terlihat lengang dari biasanya. Bahkan jalan masuk menuju kampus, tak lagi padat seperti biasa.

Dari pantauan Suska News Rabu (18/3/2020), gedung dan ruang kuliah yang biasanya sibuk, kini tampak kosong dan sunyi. Tak seperti biasanya. Kendaraan yang parkir digedung-gedung kuliah pun tak terlihat. Parkir kenderaan hanya tampak terpusat di gedung-gedung Fakultas dan rektorat. Itu pun tak sebanyak hari biasa. Baik kenderaan roda dua, maupun roda empat.

Begitu juga disejumlah aula, PKM dan ruang pertemuan lainnya. Tak lagi tampak kegiatan Seperti workhshop, seminar dan pertemuan lainnya, yang menghimpun banyak orang seperti biasanya.

Meski demikian, pelayanan administrasi tetap berjalan. Baik ditingkat Universitas maupun Fakultas.

Difakultas Dakwah  dan Komunikasi misalnya. Memang masih terlihat pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil dan ujian Munaqasah. Namun pengunjung dibatasi, tak lebih dari lima orang.

Pandemi virus Covid-19, memang telah merubah segalanya. Mengharuskan civitas akademika, untuk lebih waspada. Sesuai instruksi pemerintah.

Segala asa kini membuncah. Ada yang tertuang dalam sajak dan Do’a. Seperti yang ditulis rektor UIN Suska Riau, Prof Dr KH Akhmad Mujahidin, S.Ag, M.A.g berikut ini:

 

CORONA PETANDA APA ; Segera Sirna Tanpa Korban Nyawa.

Oleh: Prof Dr KH Akhmad Mujahidin, S.Ag, M.A.g

Ya Allah, segalanya di tanganMu.

Meski sudah berusaha dengan penuh.

Misteri dibalik apa yang terjadi tidak tahu.

Para dokter dan ahli kesehatan sudah berpeluh.

Upayakan bisa usir corona setiap waktu.

Namun katanya sih…masih tetap tidak mau.

Masih saja datang dan senang mengganggu.

 

Sebagai manusia sudah berusaha.

Dengan memakai cara dan usaha apa saja.

Mengapa ya Allah…corona tidak mau enyah.

Bahkan justru menakut-nakuti siapa saja.

Mereka seperti burung ababil yang menyerang abraha.

Tapi kami yang beragama juga bisa saja kena.

Mengapa ya Allah….sungguh kami hampir putus asa.

Semua panik seperti tertekan ketakutan luar biasa.

Hanya Engkau yang tahu misteri.

Meskipun orang bilang ini pandemi dan epidemi.

Entahlah yang benar-benar-benar tidak diketahui.

Mungkin ini sebuah simbol yang menunjuki.

Sesungguhnya kami sudah tidak lagi bersahabat di bumi.

Sering perankan drama palsu tidak asli.

Ya Allah….tetap kami mohon ampuni.

Segala khilaf dan salah yang tidak terhitung lagi.

Ilahi… lastu lilfirdausi ahla, wa la aqwa ‘ala naril jahimi.

Fahabli taubatau waghfir dzunubi.

Fainnaka ghafirudzanbil adzimi.

Pekanbaru, Maret 2020.***

 

Humas UIN Suska Riau

Sumber: Rektor UIN Suska Riau/Suska News

Penulis: Suardi